Di Balik Tiket Nasional, Ada Kisah Pengorbanan Waktu Bermain yang Diganti dengan Belajar
Milanis – Ada pemandangan yang begitu mengharukan sekaligus membanggakan di MI Unggulan Nuris Jember hari ini. Salah satu siswa terbaik mereka, sang jagoan sains Hamdan Fahmi Wafa, hari ini resmi dilepas untuk berangkat menuju medan perjuangan Final Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Nasional di Banten.
Bukan sekadar perjalanan biasa, Fahmi kini mengemban status sebagai duta kebanggaan madrasah. Ia siap bertarung membawa nama almamater tercintanya, persis seperti tekad yang pernah ia ucapkan saat berhasil lolos di tingkat provinsi: “Saya ingin mengharumkan nama MI Unggulan Nuris Jember.”
Di balik tiket emas menuju Banten ini, tersimpan sebuah kisah perjuangan yang mungkin tidak banyak orang tahu. Para guru dan seluruh warga madrasah menjadi saksi bisu dari sebuah dedikasi yang luar biasa. Bagi Fahmi, prestasi ini bukanlah sebuah keberuntungan yang datang dalam semalam, melainkan hasil dari keringat dan pengorbanan yang tak main-main.
Para guru di madrasah menceritakan, semangat yang dimiliki siswa kelas 6C ini benar-benar di atas rata-rata. Fahmi dikenal sebagai siswa yang paling rajin dan giat dalam mengikuti program pembinaan. Ia rela meluangkan waktunya setiap pagi hingga siang hari untuk terus mengasah kemampuannya di bawah bimbingan para guru.
Pemandangan yang paling menyentuh adalah ketika jam istirahat tiba. Di saat teman-teman sebayanya berlarian riang di halaman untuk bermain dan melepas penat, Fahmi memilih untuk tetap duduk di ruangannya. Ia terus belajar, mengulik soal, dan berdiskusi dengan para pembimbing.
Bahkan, waktu istirahatnya seringkali hanya cukup untuk satu hal, yaitu makan. Setelah itu, ia akan kembali tenggelam dalam buku-buku dan lembaran soal. Semangatnya untuk belajar begitu membara, seolah mengalahkan rasa lelah dan keinginannya untuk bermain. Semua itu ia lakukan demi satu tujuan mulia, membawa pulang kemenangan untuk sekolah yang ia cintai.
Tak heran, perjuangan berat Fahmi ini mendapat dukungan penuh dari seluruh penjuru madrasah. Siang ini (10/11), suasana haru terasa saat Waka Kesiswaan, Ustadzah May, mengirimkan pesan khusus di grup WhatsApp masrasah, yang berisi foto-foto persiapan keberangkatan Fahmi bersama para guru pendamping.
Dalam pesannya, beliau mewakili seluruh keluarga besar madrasah untuk memohon do’a. “Persiapan pemberangkatan OMI NASIONAL. Mohon doa nya Bapak/Ibu mudah-mudahan diberikan kelancaran dan berangkat sampai pulang ke Jember 🙏❤️,” tulisnya. Pesan singkat itu langsung dibanjiri dengan doa dan ucapan semangat dari para guru lainnya.
Ini menjadi bukti bahwa Fahmi tidak berjuang sendirian. Di belakangnya, ada puluhan guru, ratusan teman, dan seluruh keluarga besar MI Unggulan Nuris Jember yang mengepalkan tangan, mengirimkan doa terbaik untuk kesuksesannya di Banten.
Perjalanan seorang juara memang tidak mudah. Ia ditempa oleh disiplin, air mata, dan pengorbanan. Fahmi telah membuktikan bahwa ia memiliki semua mental yang dibutuhkan. Kini, saatnya ia menunjukkan hasil dari semua perjuangannya di panggung tertinggi.
Selamat berjuang, Hamdan Fahmi Wafa! Terbanglah tinggi, taklukkan panggung nasional, dan buat kami semua bangga. Doa kami menyertaimu, Nak! Barakallah. [FE.Red]







Tinggalkan Balasan